Menjelang Idul Adha atau Hari Raya Qurban pasti kisah yang diingat adalah Cerita Siti Hajar yang berjuang keras pada saat melahirkan Nabi Ismail dan ayahnya Nabi Ibrahim yang membunuh anaknya sendiri Ismail ketika usia anak-anak, karena perintah Allah.
Begitulah sebagian kisah Nabi dan sahabat yang Allah ceritakan dalam Al-Quran dan menjadi suri tauladan bagi kita semua, kaum muslimin.
Begitu besarnya pengorbanan mereka, demi perintah Allah, yang menurut kita dan orang lain tidak baik ternyata di hadapan Allah adalah baik, yang menurut orang lain baik belum tentu kata Allah baik. Apapun niatnya karena menjalankan perintah Allah, Allah akan memberikan jalan, hikmah dan pastinya bernilai ibadah.
Memang, dalam prakteknya banyak sekali godaan setan untuk menggelincirkan dalam menjalankan pengorbanan karena Allah. Tapi di situ lah bentuk ujian yang dihadapi, dengan ujian tersebut Allah menguji kita agar menjadi manusia semakin ditingkatkan nilai keimanannya.
Nah sekarang, kita. Apa bentuk pengorbanan kita saat ini. Ternyata menurut buku-buku yang sudah saya baca dan keterangan yang sudah saya dapat bahwa berkurban itu adalah kita mengorbankan segala sesuatu demi melaksanakan perintah Allah. Karena segala sesuatu yang ada pada kita miliki adalah milik Allah. Pantaskah kita menolak perintah Allah, padahal semua harta, jiwa dan raga adalah milik Allah kan, jika kamu yakin. Ingat, bukan hanya mengorbankan harta saja, tapi jiwa, pikiran dan raga kita korbankan demi perintah Allah.
Di Bulan menuju Hari Raya Idul Adha, Allah ternyata menjadi media/sarana Allah membimbing umatnya, bagi yang mengetahui.