terlalu umum mungkin kalo pemikiran hidup adalah seperti ini :
Mending itu juga kalo Allah ngasih usia sampai nenek-nenek/kakek-kakek.
Jadi inget pelajaran fisika tentang zat dan unsur-unsurnya. Mungkin hidup itu harus seperti Zat, menempati ruang dan memiliki massa.
Pemikiran di atas mungkin baru sekedar menempati ruang saja. Itu terjadi pada semua orang pada umumnya.
Terus, hidup yang memiliki massa itu yang seperti apa, biar hidup lebih gereget??
Bentar bentar, kalo hidup itu punya massa, berarti setiap fase hidup bisa ditimbang dong. Mungkin saja mengalami susut bobot atau naik bobot.
Iyaaa si, tapi sesuatu itu apa dong yang membuat hidup kita itu berbobot.
Nilai snmptn aja ada bobotnya, pas kita nimbang sampel di penelitian juga ada bobot yang kita amati, pendukung p-e-r-si-b aja punya nama panggilannya (eh etamah bobot-oh nya :p), badan kita juga ada bobotnya. masa hidup kita gak ada bobotnya.
Kalo gada bobot, mau nimbang apa atuh kita di yaumul hisab.
0 comments:
Post a Comment